SILAHKAN TONTON DAN DOWNLOAD DISINI
Mendengar film tentang “Tuyul” dibuat kembali, maka mau tidak mau
film ini akan dikaitkan dengan film “Tuyul” klasik yang diedarkan pada
tahun 1978 (karya sutradara Pitrajaya Burnama),
maupun “Tuyul Perempuan” yang dirilis satu tahun berikutnya
(disutradarai oleh Sofyan Sharna). Dan sisi baiknya, pada masa ini, sang
sutradara dan segenap kru membawa Tuyul ke interpretasi berbeda dari
kisah Tuyul klasik yang akrab dikenal di zamannya.
Jika pada “Tuyul” klasik, si makhluk pencuri bentuknya seperti
manusia umumnya cuma ukurannya jauh lebih kecil (sebagaimana cerita
rakyat tentang tuyul itu sendiri yang ukurannya sebesar jari) dan ada
unsur komedi di balik ceritanya, Tuyul dalam kisah terbaru yang
disutradarai Billy Christian adalah makhluk ganjil yang menakutkan,
tidak nyaman untuk dilihat dan seukuran balita yang otomatis membawa
cerita ke level yang lebih mencekam.
Tuyul versi terbaru ini tidak diceritakan berasal dari patung yang
ditemukan di dalam goa, tuyul ini berasal dari sebuah botol yang tidak
sengaja ditemukan dan dibebaskan oleh Daniel (Gandhi Fernando). Setelah
botol itu terbuka, berbagai kejadian menyeramkan dialami oleh Mia (Dinda
Kanya Dewi), istri Daniel. Ia menemukan mainan anak-anak yang terlempar
sendiri, berbagai mimpi buruk tentang si tuyul, hingga suara-suara
aneh. Film klasik Tuyul memberikan serangkaian plot tentang berbagai
aksinya mencuri uang, sedangkan pada kisah terbaru ini, cerita
difokuskan pada Mia, perempuan muda yang sedang hamil tujuh bulan
beserta “masalah” keluarga, kandungan, gangguan makhluk menyeramkan dan
rahasia (adegan pencurian yang dilakukan tuyul masih ada walaupun dengan
porsi yang sangat sedikit). Tak lupa pula mimpi yang berulang sekian
kali. Formula film horor yang menjenuhkan dan mengganggu yang masih
sering dipakai.
Hal lain yang menjadi gangguan ketika menonton adalah musik yang
berlebihan di bagian awal film. Kita semua tahu ini adalah film horor
dan terkadang itu tidak perlu dijelaskan dengan super gamblang oleh
musik yang dibuat semenyeramkan mungkin. Terlihat ada semacam usaha
untuk membangun suasana mencekam dan mengagetkan sedari awal film
termasuk dalam penataan musik, tapi hal itu malah mengganggu. Hal lain
yang berlebihan adalah riasan Karina dan suara Bi Inah yang diusahakan
semencekam mungkin. Jelaga yang dipakai Citra Prima dengan tebal dan
suara Inggrid Widjanarko yang dibuat berat (formula horor lokal yang
masih saja dipakai) sementara Mia telah memakai google untuk
mencari penangkal tuyul, seperti mencari formula baru tapi tidak mau
bergerak dari paham “horor” lama. Akhirnya jatuh pada stereotipe
karakter.
Gangguan lain adalah akting Gandhi Fernando. Di awal film aktingnya
yang kurang ekspresif masih bisa dimaafkan dan masih terlihat wajar,
tapi semakin film berlanjut, aktingnya makin terasa kaku dan kurang pas
dengan karakternya. Apalagi di bagian akhir. Lalu proyek apa yang sedang
ia kerjakan? Kenapa tidak dijelaskan saja di dalam dialog atau sisipkan
di tengah film sedikit. Salah satu masalah yang cukup mengganggu yang
ada di beberapa film Indonesia adalah malasnya menjelaskan “proyek” yang
hendak dipakai untuk jalinan cerita. Proyek pekerjaan Daniel, sang
suami di film ini hanya digambarkan sekedar di ladang perkebunan teh,
perebutan jabatan kepala proyek dan ambisi yang berputar-putar yang ia
ceritakan pada istrinya. Setidaknya sisipkanlah dialog tentang sedikit
gambaran proyek tersebut pada percakapan antara Mia dan Daniel untuk
motif dan penguatan chemistry.
Lalu apakah film ini buruk? Tidak. Film ini tidak mengecewakan.
Akting Dinda Kanya Dewi adalah salah satu penyelamat film ini. Sebagai
calon ibu muda yang sedang mengandung dengan kebingungan, kekhawatiran
dan ketakutannya, Dinda tampil meyakinkan. Interpretasi kisah dan wujud
tuyul ke dalam “dimensi” lain sangat menarik dalam film ini. Intensitas
kemunculan wujud tuyul yang diatur untuk menjalin ketegangan pun cukup
berhasil. Secara keseluruhan, alur film dari awal ke akhir pun cukup
rapi dan mulus. Sementara penataan musik di penghujung film menyatu
dengan adegan. Dan menyenangkan sekali melihat penonton di dalam bioskop
dibuat riuh ketegangan pada beberapa adegan.
SILAHKAN TONTON DAN DOWNLOAD DISINI